1. Mencegah Kekurangan atau Kelebihan Persediaan Barang
Memiliki par level yang akurat akan membantu pencegahan jumlah persediaan barang yang berlebihan alias overstocking ataupun kekurangan.
Kamu bisa memastikan berapa banyak persediaan barang yang kamu butuhkan sebelum pada akhirnya persediaan barang baru tiba. Di samping itu, kamu bisa lebih lega karena persediaan barangmu akan selalu tersedia untuk pelanggan yang ingin membeli produkmu.
2. Memudahkan Proses Operasional
Menentukan par level akan sangat memudahkan usahamu ke depannya. Pasalnya, par level bisa menjadi patokan kapan kamu harus melakukan restock atau reorder persediaan barang baru agar usahamu tetap bisa menjual produknya kepada pelanggan.
Efeknya, kamupun tidak perlu khawatir operasionalmu akan terhenti karena persediaan barang masih belum terisi.
3. Punya Kendali Penuh Atas Persediaan Barang
Pada akhirnya, menghitung dan memiliki par level akan meningkatkan kendali yang kamu miliki atas setiap persediaan barang yang kamu punya di gudangmu.
Dengan par level, ada jaminan gudangmu tidak akan kehabisan persediaan barang karena kamu bisa selalu aware dengan persediaan barang minimum yang harus kamu miliki untuk menjalankan operasional.
Lebih lanjut lagi, kamu jadi tahu berapa banyak barang dan safety stock yang kamu pesan untuk membuat usahamu berjalan lancar.
Langkah-langkah Menghitung Par Level untuk Persediaan Barang di Gudang
1. Periksa Data Historis
Untuk mulai menghitung par level, kamu mesti cari tahu dan periksa data penjualan kamu terdahulu, entah itu 1 tahun ke belakang, 6 bulan ke belakang, atau 3 bulan ke belakang. Tapi, agar kamu lebih paham mengenai cara penghitungannya, kita akan menggunakan contoh periode 3 bulan ke belakang.
Mari katakan kamu menjual produk sepatu kets. Dalam 3 bulan ke belakang, setelah kamu periksa data, jumlah sepatu kets yang berhasil terjual adalah 75 pasang sepatu.
2. Hitung Rata-ratanya
Setelah kamu dapatkan data historis, saatnya mulai menghitung rata-ratanya.
Bila dalam 3 bulan ke belakang ada 75 pasang sepatu kets yang terjual, artinya 25 pasang sepatu kets terjual setiap bulannya.
3. Pertimbangkan Safety Stock
Demi mencegah lonjakan permintaan barang karena tentunya pasar seringkali sulit diprediksi, memiliki safety stock sudah pasti menjadi sesuatu yang diperlukan. Untuk itu, kamu perlu menghitung safety stock sebagai bagian dari perhitungan par level untuk usahamu.
Dalam skenario yang sama, katakanlah kamu butuh sekitar 20% safety stock, yang berarti kamu butuh jumlah sepatu ekstra sekitar 15 pasang.
4. Hitung Jumlah Pengiriman Persediaan Baru
Selama periode 3 bulan tersebut, kamu mesti mengetahui berapa banyak jumlah pengiriman persediaan baru yang datang untuk restock persediaan barangmu.
Katakanlah, dalam contoh ini, terdapat pengiriman setiap 2 minggu sekali. Ini berarti setiap bulannya terdapat 2 kali pengiriman barang.
5. Hitung Par Level
Pada akhirnya, kita sampai pada langkah terakhir, yakni menghitung par level berdasarkan berbagai aspek yang sudah kita hitung sebelumnya. Kita tinggal memasukkan saja semua angka tersebut ke dalam rumus berikut ini:
Par Level: (Rata-rata Produk Terjual + Safety Stock) / Jumlah Pengiriman Barang Baru per Periode Tertentu
Dengan jumlah rata-rata produk terjual sebanyak 25 pasang sepatu, jumlah safety stock 15 pasang sepatu, dan jumlah pengiriman sebanyak 2 kali sebulan, artinya par level yang kamu butuhkan adalah sebanyak 20 pasang sepatu.
Hal ini juga berarti sampai pengiriman barang baru tiba, kamu harus memastikan jumlah sepatu yang kamu miliki adalah sebanyak 20 pasang sepatu.
Kesimpulan
Di atas kertas, menghitung par level terdengar mudah. Namun, tanpa adanya data historis yang lengkap dan akurat dan pemahaman mengenai frekuensi pengiriman persediaan barang, kamu akan kesulitan untuk menghitung par level.
Biar tidak kewalahan, kamu bisa pakai Brix.id yang menyediakan segudang laporan produk dan penjualan lengkap. Dengan setiap laporan tersebut, kamu bisa mencari data historis yang kamu butuhkan untuk menghitung par level produkmu!