Pedoman Penilaian Kinerja Tim Kerja
Bagaimana caranya mengelola sistem penilaian kinerja tim kerja yang baik? Mengelola sistem penilaian kinerja tim kerja atau performance appraisal tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan oleh perusahaan tanpa panduan dan pedoman yang benar.
Namun jika diterapkan dengan tepat, penilaian kinerja tim kerja dapat menjadi alat yang bisa menilai seberapa efektif performa tim kerja terhadap kelangsungan perusahaan.
Di artikel kali ini, °Brix POS akan membahas secara detail serba-serbi penilaian kinerja tim kerja, performance management system, serta bagaimana perencanaannya dapat diterapkan dengan baik di perusahaan. Simak penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Penilaian Kinerja Tim kerja?
Apa sebenarnya pengertian dari penilaian kinerja tim kerja? Penilaian kinerja tim kerja merupakan sebuah penilaian formal yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengevaluasi pekerjaan seorang tim kerja.
Dalam penilaian tersebut, mereka akan menilai performa pekerjaan, mengidentifikasi kelemahan serta kelebihan, menerima feedback, sekaligus menentukan target yang harus dicapai sampai penilaian berikutnya.
Penilaian kinerja tim kerja juga bisa disebut sebagai performance appraisal.
Boleh jadi, sebelumnya penilaian kinerja tim kerja hanya dilakukan setahun sekali oleh perusahaan.
Namun di zaman sekarang, banyak perusahaan atau startup yang mulai memiliki sistem penilaian kinerja tim kerja yang lebih rutin, seperti per kuartal, per bulan, atau bahkan mingguan.
Tidak jarang, penilaian tersebut dilakukan dengan cara yang lebih santai berbarengan dengan penilaian secara formal, misalnya dengan melakukan 1-on-1 antara manajer dan bawahannya.
Ketika dilakukan dengan baik, penilaian kinerja tim kerja akan membantu mereka mengetahui seberapa baik mereka sudah bekerja, bagaimana mereka dapat berkembang, serta bagaimana ekspektasi perusahaan terhadap mereka.
Dengan demikian, prusahaan yang sudah memanfaatkan penilaian kinerja dengan efektif dapat dengan mudah mengetahui mana saja tim kerja yang memiliki performa yang baik.
Selain itu, Anda juga bisa memperbaiki masalah sebelum masalah tersebut menjadi besar, menyampaikan dengan baik apa saja tujuan perusahaan yang harus dicapai, hingga membuat tim kerja jadi semakin berkembang kariernya.
Mengapa Penilaian Kinerja Tim kerja Menjadi Penting di Perusahaan?
Pada dasarnya, penilaian kinerja tim kerja diterapkan di perusahaan karena memiliki berbagai tujuan yang positif.
Penerapannya tidak hanya akan menguntungkan tim kerja, tetapi juga perusahaan.
Bayangkan sebuah penilaian kinerja bekerja seperti survei kepuasan pelanggan, yang mana merupakan cara ideal untuk mengetahui aspek mana yang bagus dari sebuah produk dan mana yang butuh dikembangkan atau diperbaiki.
Untuk mendapatkan performa terbaik dari seorang tim kerja, Anda perlu mengetahui ekspektasi serta harapan yang mereka miliki terhadap perusahaan.
Sehingga penting bagi Anda untuk memberikan beberapa target pekerjaan yang harus dipelajari dan dikerjakan oleh tim kerja dalam kurun waktu tertentu.
Lalu mengapa penilaian kinerja tim kerja menjadi penting?
Sebagai Cara untuk Mempromosikan Tim kerja
Penilaian kinerja dapat membuat Anda dan tim kerja untuk melihat bagaimana perkembangan mereka dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Dengan Anda melakukan penilaian terhadap mereka, Anda juga dapat menilai apakah tim kerja ini siap untuk diberikan tanggung jawab yang lebih dan mempromosikan mereka ke level jabatan yang lebih tinggi.
Jika mereka memiliki hasil penilaian yang bagus, Anda bisa memberikan kesempatan pada tim kerja melalui promosi jabatan.
Ini adalah bentuk penghargaan untuk tim kerja karena mereka telah bekerja keras dan tidak hanya sekadar mencapai target mereka tetapi juga mendapatkan hasil yang melebihi ekspektasi.
Menentukan Kompensasi
Ketika menentukan kompensasi, sebagian perusahaan akan menilainya berdasarkan performa tim kerja, lama mereka bekerja, serta kemampuan finansial dari perusahaan itu sendiri.
Dengan menerapkan penilaian kinerja tim kerja, perusahaan dapat memutuskan apakah seorang tim kerja layak untuk mendapatkan peningkatan kompensasi berdasarkan peningkatan performa mereka serta lama mereka bekerja.
Perusahaan juga bisa dapat menentukan apa saja pencapaian yang harus dicapai agar seorang tim kerja memenuhi kriteria untuk mendapatkan bonus atau kenaikan gaji.
Misalnya saja seorang tim kerja sales. Ketika dirinya telah memenuhi target penjualan, mereka tentu akan mendapatkan bonus tambahan dari perusahaan.
Karenanya, performa seorang tim kerja harus dapat menentukan kompensasi yang mereka dapat.
Hasil pekerjaan yang baik juga butuh apresiasi dan tim kerja berhak mendapatkannya.
Dalam hal ini, fitur °Brix POS seperti KPI Management mampu membantu Anda untuk menilai jumlah insentif dan kompensasi tim kerja berdasarkan performa mereka.
Sehingga penilaian pun jadi lebih objektif.
Menilai Kemampuan Tim kerja
Ketika Anda melakukan penilaian kinerja terhadap tim kerja, Anda dapat mengidentifikasi beberapa kelemahan serta kelebihan dari kemampuan mereka.
Ketika mereka memiliki kekurangan pada satu keahlian tertentu, perusahaan dapat menyiapkan pelatihan tambahan.
Anda juga dapat memberikan gambaran terkait skill atau pelatihan yang cocok untuk posisi tim kerja saat ini sehingga mereka mendapatkan gambaran umum apa saja skill yang diharapkan untuk mereka kuasai.
Pada fitur Task milik °Brix POS, tim kerja sudah bisa diberikan serangkaian tugas yang harus mereka capai dalam kurun waktu tertentu.
Di dalamnya juga terdapat progress bar untuk menilai sejauh mana pekerjaan tersebut selesai.
Ini bisa menjadi bahan untuk menilai seberapa jauh kemampuan tim kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Ketika perusahaan dapat mendukung tim kerja untuk bekerja lebih baik lagi, secara tidak langsung akan meningkatkan moral para tim kerja.
Agar Tim kerja Lebih Disiplin
Dengan memanfaatkan beberapa metode penilaian kinerja tim kerja, perusahaan dapat menyimpan track record terkait performa mereka.
Termasuk jika di dalamnya terdapat review negatif terkait perilaku tim kerja.
Sehingga, bukti-bukti tertulis yang didapat pada saat penilaian dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk menindaklanjuti tim kerja tersebut dan menjadi pembelajaran bagi tim kerja lainnya agar lebih disiplin.
Komponen yang Termasuk dalam Sistem Penilaian Kinerja Tim kerja
Untuk dapat memiliki sistem penilaian kinerja tim kerja yang efektif, tidak bisa semata-mata hanya mengandalkan metode review saja tanpa arah yang jelas.
Komponen-komponen untuk bisa menerapkan penilaian kinerja yang efektif di antaranya meliputi persiapan ekspektasi pekerjaan dan standar performa, memberikan pelatihan, penilaian itu sendiri, serta reward dan kompensasi berdasarkan performa.
Jika dilakukan dengan efektif, tingkat kepuasan tim kerja serta efektivitas akan meningkat.
Maka dari itu, penting untuk menerapkan program penilaian kinerja tim kerja yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan tim kerja.
Persiapkan Ekspektasi Pekerjaan
Manajemen performa dapat dimulai jauh sebelum tim kerja mendapatkan penilaian kinerja pertama mereka.
Sehingga, persiapan itu harus dilakukan bahkan semenjak hari pertama tim kerja masuk.
Hari pertama tim kerja baru adalah memastikan bahwa mereka mendapatkan hal apa saja yang diekspektasikan perusahaan terhadap pekerjaan mereka nanti.
Deskripsi pekerjaan bisa saja memuat berbagai tugas dan tanggung jawab tim kerja.
Namun, ekspektasi pekerjaan meliputi tanggung jawab pekerjaan serta bagaimana seharusnya sikap seorang tim kerja melakukan tanggung jawab tersebut.
Pada saat proses rekrutmen, perusahaan mungkin selalu bisa menampilkan deskripsi pekerjaan dengan jelas, namun banyak juga dari perusahaan yang gagal mendiskusikan pada tim kerja tujuan dari pekerjaan barunya dan bagaimana pekerjaan tersebut berdampak pada perusahaan.
Mendiskusikan ekspektasi pekerjaan akan menjelaskan kepada tim kerja mengenai bagaimana pekerjaan day-to-day mereka nanti harus dikerjakan.
Ini akan menghindari miskonsepsi terkait pekerjaan tim kerja dan menciptakan kesalingpahaman di antara tim kerja dan perusahaan.
Sehingga effort yang dilakukan tim kerja akan lebih maksimal.
Standar Performa Tim kerja
Salah satu komponen penting lainnya yang bisa membuat penilaian kinerja tim kerja berjalan lebih efektif adalah dengan memiliki standar performa tim kerja.
Standar performa tim kerja merupakan sebuah benchmark yang digunakan manajer untuk menilai performa bawahan mereka.
Benchmark ini sangat berguna untuk menilai seberapa baik performa seorang tim kerja sehingga manajer bisa menilainya secara presisi melalui rating.
Misalnya saja, seorang tim kerja sales memiliki performa standar seperti ‘dapat mencapai target penjualan sejumlah Rp100 juta per bulan’ atau ‘mendapatkan 10 klien baru dalam satu bulan’.
Ketika ada tim kerja sales yang dapat melebihi benchmark yang telah ditentukan, itu berarti performa mereka layak dinilai melebihi ekspektasi.
Benchmark yang sudah diset oleh perusahaan untuk tim kerja bisa menjadi OKR yang harus dicapai oleh tim kerja dalam kurun waktu tertentu.
Di °Brix POS sendiri, fitur KPI Management dapat digunakan untuk menentukan benchmark dari masing-masing divisi.
Anda dapat mengelola KPI dalam jangka waktu tertentu untuk dicapai tim kerja.
Jadi, Anda juga bisa mengidentifikasi mana saja divisi yang mampu mencapai target, melampauinya, atau bahkan belum bisa mencapainya.
Melakukan Pelatihan
Mengajarkan kepada para manajer dan supervisor bagaimana caranya melakukan performance review untuk bawahan mereka hanyalah salah satu cara untuk membuat metode penilaian tim kerja yang efektif.
Namun, jika perusahaan memberikan pelatihan leadership pada mereka, mereka dapat meningkatkan pemahaman tim kerja akan pentingnya performance appraisal.
Objektif dari pemberian penilaian ini adalah memberikan pemahaman pada manajer terkait berbagai teknik yang bisa memberikan tim kerja feedback yang konstruktif.
Dengan pendekatan yang konstruktif, tim kerja bisa mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai performa mereka selama ini.
Hingga kemudian, mereka bisa tahu apa yang selama ini menjadi kekurangan dan siap meningkatkan kembali performanya.
Kompensasi dan Reward Berdasarkan Performa Tim kerja
Jika ada hal yang ditunggu oleh semua tim kerja ketika periode penilaian kinerja tim kerja datang, hal tersebut adalah promosi, peningkatan gaji, serta bonus akhir tahun.
Maka dari itu, perusahaan perlu membuat program penilaian kinerja tim kerja yang efektif.
Untuk mewujudkannya, perusahaan perlu merumuskan bagaimana skema kompensasi yang bisa diberikan pada tim kerja dari hasil review mereka.
Di sini, komunikasi antara perusahaan dan tim kerja juga penting untuk dapat menyamakan persepsi dan ekspektasi mereka terhadap promosi dan kenaikan gaji.
Perusahaan perlu menggaris bawahi bahwa kompensasi bukan lah hal yang pasti didapatkan begitu saja.
Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengembangkan program penilaian kinerja tim kerja yang efektif.
Performance Appraisal vs Performance Management System
Ada yang menjadi pembeda antara performance appraisal dengan performance management system.
Performance management merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga performa dari masing-masing divisi dan tim kerja.
Dalam sebuah performance management system, perusahaan akan melakukan berbagai cara agar bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan performa tim kerja agar jadi lebih baik.
Perusahaan juga akan mengupayakan agar tim kerja berkesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui berbagai cara, seperti misalnya pelatihan.
Ini bertujuan agar tim kerja dapat mencapai OKR yang sudah ditentukan.
Sementara itu, performance appraisal atau penilaian kinerja merupakan sebuah serangkaian evaluasi untuk menilai performa perusahaan dan tim kerja pada masa tertentu.
Sehingga jika kita simpulkan secara sederhana, performance management merupakan proses pengelolaan dan pengembangan, sementara performance appraisal merupakan proses penilaian kinerja.
Berikut merupakan tabel untuk membedakan keduanya.
Performance Appraisal | Performance Management |
Bersifat praktis | Bersifat strategis |
asesmen bersifat top-down | Dapat dilakukan dengan diskusi |
Mengoreksi kinerja yang telah lalu | Mempersiapkan kinerja di masa depan |
Dilakukan pada periode waktu tertentu (3 atau 6 bulan) atau satu hingga dua kali dalam setahun | Dilakukan kapanpun bahkan mingguan |
Menggunakan peringkat (ranking) | Tidak menggunakan ranking |
Dilakukan dengan ketat dan sistematis | Dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun |
Penilaian keseluruhan performa | Penilaian pada bidang kerja tertentu |
kuantitatif | kualitatif |
individual | kolektif |
Mempengaruhi insentif dan kompensasi | Tidak dipengaruhi kompensasi |
Biasanya dilakukan dengan tim HCR | Biasanya dilakukan oleh tim divisi dan dipandu oleh atasan tim |
Maka dari itu, penting agar keduanya dapat berjalan beriringan.
Performance management dapat bertindak sebagai fondasi yang dapat membentuk bagaimana seorang tim kerja dapat secara efektif bekerja dan meningkatkan performa perusahaan.
Sementara sistem penilaian kinerja tim kerja bertindak sebagai bahan evaluasi untuk mengapresiasi usaha tim kerja sekaligus menjadi dasar pertimbangan untuk meningkatkan performa mereka lebih baik lagi.
Apa itu Performance Development Planning?
Performance development planning atau PDP merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk meningkatkan performa tim kerja.
Performance development plan dapat membantu manajer dan tim kerja untuk mengidentifikasi berbagai area untuk peningkatan, menentukan goals, mengukur progres, dan merancang strategi untuk mencapai objektif yang telah ditentukan.
Proses ini akan mengurangi inefisiensi dan ketidakakuratan yang dihasilkan dari proses performance review yang masih tradisional.
Proses ini juga akan melibatkan tim kerja untuk melakukan pendekatan yang lebih proaktif sebagai bagian dari manajemen performa di perusahaan.
PDP biasanya dilakukan per kuartal dan berbarengan dengan performance review, di mana tim kerja dan manajernya akan berdiskusi untuk mengecek progres masing-masing dan melakukan perubahan jika diperlukan.
Beberapa manfaat dari performance development planning di antaranya:
-
- Menyamakan objektif perusahaan di antara tim
- Progres dan hasil yang dapat diukur dengan jelas
- Akuntabilitas
- Metode pengembangan tim kerja yang sifatnya lebih strategis
- Memiliki roadmap yang jelas untuk mencapai tujuan
Proses PDP ini akan bisa menyamakan fokus pengembangan personal dan profesional seorang tim kerja dengan perusahaan.
Perencanaan yang matang akan membuka kesempatan untuk tim kerja bisa mengevaluasi target mereka sehingga mereka bisa memberikan kontribusi efektif pada perusahaan.
Bagaimana Menerapkan Sistem Penilaian Kinerja Tim kerja yang Baik di Dalam Perusahaan
Banyak dari tim kerja yang merasa bahwa mereka kurang mendapatkan cukup feedback terkait performa mereka selama ini.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa 65% tim kerja menginginkan feedback lebih banyak dari yang selama ini mereka dapatkan.
Namun selain hanya sekadar memberikan feedback, perusahaan juga perlu memikirkan bagaimana melakukan performance review yang lebih efektif.
Untuk itu, berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan performance review yang lebih baik untuk tim kerja.
1. Ketahui Lebih Dulu Metode Performance Review yang Ingin Dilakukan
Sebelum melakukan proses penilaian kinerja tim kerja, Anda perlu memastikan bahwa tim kerja Anda memiliki kesempatan untuk memberikan feedback maupun menerima feedback terkait pekerjaan mereka.
Tanpa keduanya, tim kerja akan merasa kehilangan arah terkait apa sebenarnya tujuan dari pekerjaan yang mereka kerjakan selama ini.
Sebelum Anda bisa mengevaluasi kinerja mereka, Anda perlu mengetahui metode performance review seperti apa yang cocok diterapkan di perusahaan Anda.
Anda juga perlu memastikan akan seberapa sering perusahaan melakukan performance review.
Misalnya, Anda merasa bahwa metode 360-Review lebih cocok diterapkan di perusahaan Anda ketimbang Psychological Appraisal.
Apapun kebijakan perusahaan terkait metodenya, pastikan tim kerja mendapatkan feedback yang mereka butuhkan.
2. Pastikan Ada Timbal Balik dalam Melakukan Penilaian Kinerja
Jangan menilai tim kerja tanpa memberikan mereka kesempatan untuk menilai dirinya sendiri. Penilaian yang konstruktif itu sifatnya dua arah.
Jadi, jika Anda tidak terbuka untuk menerima feedback, Anda tidak bisa mengharapkan mereka untuk terbuka juga.
Jadi harus ada keterbukaan, baik tim kerja dengan manajernya, maupun dengan perusahaan agar performance review yang dilakukan dapat mendukung perkembangan semua pihak.
3. Pastikan Manajer Mempersiapkan Materi sebelum Melakukan Review dengan Bawahan
Sistem penilaian kinerja tim kerja membutuhkan waktu, sehingga manajer harus menjadwalkannya beberapa hari sebelumnya.
Sebelum memulai, pastikan bahwa manajer sudah memiliki catatan berdasarkan data-data penilaian yang telah dilakukan sebelumnya. Jadi, jangan datang dengan tangan kosong.
Lihat data-data kuantitatif seperti misalnya report penjualan, klien yang berhasil didapatkan, atau jumlah traffic.
Penilaian kualitatif juga sama pentingnya, seperti feedback dari klien atau rekan kerja, observasi secara personal, dan sikap tim kerja selama bekerja.
Data-data ini berguna dipakai untuk mendiskusikan penilaian manajer kepada tim kerja bersangkutan.
4. Tentukan Target
Target akan membantu manajer dan tim kerja untuk bekerja mencapai tujuan yang sama sehingga mereka bisa lebih fokus.
Target ini nantinya akan menjadi benchmark yang akan menjadi dasar penilaian untuk tim kerja Anda. Tanpa target, akan sulit untuk menentukan strategi peningkatan performa selanjutnya.
Di akhir penilaian tim kerja, Anda harus mendefinisikan target serta langkah-langkah apa yang harus diaplikasikan untuk mencapainya.
Ini akan menjadi bagian dari blueprint untuk tim kerja pegang dan laksanakan hingga penilaian kinerja tim kerja di periode selanjutnya.
5. Pastikan untuk Memberikan Penilaian yang Sifatnya Membangun
Tidak semua sistem penilaian kinerja tim kerja berjalan mulus.
Pastinya, manajer akan melihat beberapa performa bawahannya yang menurun dan mengharuskan mereka membicarakan kekurangan ini.
Yang perlu digarisbawahi adalah, jangan sampai penilaian ini sifatnya untuk menunjuk kesalahan dari tim kerja.
Pastikan manajer fokus pada bagaimana tim kerja bisa memulai, berhenti, dan lanjutkan.
Tiga poin penting ini akan memberikan arahan yang jelas mengenai bagaimana tim kerja bisa belajar dari kesalahan dan mau untuk bekerja lebih baik lagi.
Hindari juga kalimat-kalimat normatif seperti ‘Kamu perlu bekerja lebih keras lagi’.
Coba untuk berikan arahan yang jelas sehingga tim kerja dapat mengaplikasikannya.
6. Bicarakan Bonus dan Kompensasi pada Kesempatan Terpisah
Pastikan bahwa diskusi mengenai bonus, promosi, atau kenaikan gaji terpisah dengan review.
Memisahkan agenda ini akan membantu pembicaraan untuk lebih fokus pada performa seorang tim kerja.
Begitu waktunya tiba untuk Anda membicarakan kompensasi, pastikan bahwa tim kerja paham di mana posisi mereka berada.
Apakah mereka layak diberikan kompensasi berdasarkan performa mereka atau belum waktunya.
Ketidaktahuan mereka untuk mengetahui hal ini akan menyebabkan pengurangan rasa percaya mereka terhadap perusahaan.
Bagaimana Menerapkan Sistem Penilaian Kinerja Tim kerja yang Baik di Dalam Perusahaan
Banyak dari tim kerja yang merasa bahwa mereka kurang mendapatkan cukup feedback terkait performa mereka selama ini.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa 65% tim kerja menginginkan feedback lebih banyak dari yang selama ini mereka dapatkan.
Namun selain hanya sekadar memberikan feedback, perusahaan juga perlu memikirkan bagaimana melakukan performance review yang lebih efektif.
Untuk itu, berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan performance review yang lebih baik untuk tim kerja.
1. Ketahui Lebih Dulu Metode Performance Review yang Ingin Dilakukan
Sebelum melakukan proses penilaian kinerja tim kerja, Anda perlu memastikan bahwa tim kerja Anda memiliki kesempatan untuk memberikan feedback maupun menerima feedback terkait pekerjaan mereka.
Tanpa keduanya, tim kerja akan merasa kehilangan arah terkait apa sebenarnya tujuan dari pekerjaan yang mereka kerjakan selama ini.
Sebelum Anda bisa mengevaluasi kinerja mereka, Anda perlu mengetahui metode performance review seperti apa yang cocok diterapkan di perusahaan Anda.
Anda juga perlu memastikan akan seberapa sering perusahaan melakukan performance review.
Misalnya, Anda merasa bahwa metode 360-Review lebih cocok diterapkan di perusahaan Anda ketimbang Psychological Appraisal.
Apapun kebijakan perusahaan terkait metodenya, pastikan tim kerja mendapatkan feedback yang mereka butuhkan.
2. Pastikan Ada Timbal Balik dalam Melakukan Penilaian Kinerja
Jangan menilai tim kerja tanpa memberikan mereka kesempatan untuk menilai dirinya sendiri. Penilaian yang konstruktif itu sifatnya dua arah.
Jadi, jika Anda tidak terbuka untuk menerima feedback, Anda tidak bisa mengharapkan mereka untuk terbuka juga.
Jadi harus ada keterbukaan, baik tim kerja dengan manajernya, maupun dengan perusahaan agar performance review yang dilakukan dapat mendukung perkembangan semua pihak.
3. Pastikan Manajer Mempersiapkan Materi sebelum Melakukan Review dengan Bawahan
Sistem penilaian kinerja tim kerja membutuhkan waktu, sehingga manajer harus menjadwalkannya beberapa hari sebelumnya.
Sebelum memulai, pastikan bahwa manajer sudah memiliki catatan berdasarkan data-data penilaian yang telah dilakukan sebelumnya. Jadi, jangan datang dengan tangan kosong.
Lihat data-data kuantitatif seperti misalnya report penjualan, klien yang berhasil didapatkan, atau jumlah traffic.
Penilaian kualitatif juga sama pentingnya, seperti feedback dari klien atau rekan kerja, observasi secara personal, dan sikap tim kerja selama bekerja.
Data-data ini berguna dipakai untuk mendiskusikan penilaian manajer kepada tim kerja bersangkutan.
4. Tentukan Target
Target akan membantu manajer dan tim kerja untuk bekerja mencapai tujuan yang sama sehingga mereka bisa lebih fokus.
Target ini nantinya akan menjadi benchmark yang akan menjadi dasar penilaian untuk tim kerja Anda. Tanpa target, akan sulit untuk menentukan strategi peningkatan performa selanjutnya.
Di akhir penilaian tim kerja, Anda harus mendefinisikan target serta langkah-langkah apa yang harus diaplikasikan untuk mencapainya.
Ini akan menjadi bagian dari blueprint untuk tim kerja pegang dan laksanakan hingga penilaian kinerja tim kerja di periode selanjutnya.
5. Pastikan untuk Memberikan Penilaian yang Sifatnya Membangun
Tidak semua sistem penilaian kinerja tim kerja berjalan mulus.
Pastinya, manajer akan melihat beberapa performa bawahannya yang menurun dan mengharuskan mereka membicarakan kekurangan ini.
Yang perlu digarisbawahi adalah, jangan sampai penilaian ini sifatnya untuk menunjuk kesalahan dari tim kerja.
Pastikan manajer fokus pada bagaimana tim kerja bisa memulai, berhenti, dan lanjutkan.
Tiga poin penting ini akan memberikan arahan yang jelas mengenai bagaimana tim kerja bisa belajar dari kesalahan dan mau untuk bekerja lebih baik lagi.
Hindari juga kalimat-kalimat normatif seperti ‘Kamu perlu bekerja lebih keras lagi’.
Coba untuk berikan arahan yang jelas sehingga tim kerja dapat mengaplikasikannya.
6. Bicarakan Bonus dan Kompensasi pada Kesempatan Terpisah
Pastikan bahwa diskusi mengenai bonus, promosi, atau kenaikan gaji terpisah dengan review.
Memisahkan agenda ini akan membantu pembicaraan untuk lebih fokus pada performa seorang tim kerja.
Begitu waktunya tiba untuk Anda membicarakan kompensasi, pastikan bahwa tim kerja paham di mana posisi mereka berada.
Apakah mereka layak diberikan kompensasi berdasarkan performa mereka atau belum waktunya.
Ketidaktahuan mereka untuk mengetahui hal ini akan menyebabkan pengurangan rasa percaya mereka terhadap perusahaan.
Bagaimana °Brix POS Dapat Membantu Anda dalam Membuat Sistem Penilaian Kinerja Tim kerja yang Efektif
Bagi HR, manajemen performa merupakan proses cukup rumit dan panjang.
Prosesnya pun dianggap penting karena hasilnya dapat menentukan peningkatan performa secara keseluruhan.
Untuk bisa memperoleh hasil yang maksimal, HR juga bisa didukung dengan teknologi seperti sistem HRIS yang membantu mereka mengelola performa masing-masing tim kerja sehingga mereka bisa memantau perkembangan dengan mudah.
Salah satu software HRIS yang mampu mengakomodir manajemen performa di perusahaan dengan baik adalah °Brix POS.
Fitur Performance Management °Brix POS memiliki segudang fitur agar perusahaan dapat memantau performa tim kerja dengan lebih efektif.
Berikut adalah beberapa di antaranya.
Task
Dengan fitur ini, Anda dapat mengelola aktivitas dan pekerjaan tim kerja dengan mudah dan terintegrasi. Artinya, masing-masing manajer dapat mengelola manajemen tugas masing-masing bawahannya sehingga KPI mereka dapat dipantau secara real-time.
Task Management Tool
Dengan fitur Task Management Tool °Brix POS, Anda dapat mengintegrasikan segala pekerjaan tim kerja dan proyek yang sedang mereka kerjakan.
Ini memungkinkan tim kerja yang bekerja dalam tim dapat memantau aktivitas mereka dengan mudah.
Di dalamnya, tim kerja bisa mendelegasikan tugas, melihat to-do list serta progres kerja, hingga membuat time tracker untuk tugas-tugas tertentu yang membutuhkan deadline.
Project Management Tool
Lewat Project Management Tool dari °Brix POS, masing-masing tim kerja dapat mengelola proyek dan detail tugas dengan mudah dan sistematis.
Ditambah, berbagai tugas yang ada di dalam sebuah proyek juga dapat diintegrasikan sehingga tim kerja dapat memantaunya dengan mudah.
Fitur ini juga dilengkapi dengan progress bar sehingga tim kerja dapat melihat progres ter-update dari proyek yang sedang berjalan.
Selain itu untuk memudahkan tim kerja, semua update proyek dan pekerjaan bisa diberitahukan melalui notifikasi dan email.
Integrasi Manajemen KPI
Untuk memudahkan manajer dalam memantau target KPI tim kerjanya, setiap penugasan dapat diintegrasikan ke dalam modul KPI yang ada di °Brix POS.
Fitur ini sangat berguna agar manajer dapat melakukan penilaian kinerja tim kerja dengan mudah.
Direct Performance Review
Untuk memudahkan HR melakukan penilaian kinerja tim kerja, °Brix POS memiliki fitur Direct Performance Review di mana tim kerja dapat memberikan penilaian yang komprehensif melalui software °Brix POS dengan mudah.
Proses penilaian juga dapat dilakukan secara transparan baik untuk kedua sisi.
360-Feedback Review
Salah satu software penilaian kinerja yang paling umum diterapkan di perusahaan hadir di °Brix POS.
Fitur ini sangat mudah digunakan sehingga semua lapisan tim kerja dapat melakukan penilaian terhadap tim kerja lainnya dengan mudah.
Self-Review
Selain memberikan kesempatan untuk tim kerja saling memberikan penilaian pada tim kerja lainnya, °Brix POS juga memiliki fitur Self-Review.
Sehingga tim kerja mendapatkan kesempatan untuk menilai kinerjanya secara mandiri.
Karena penting bagi perusahaan untuk memiliki penilaian kinerja yang bersifat dua arah untuk menciptakan transparansi.
Direct Report/Team Review
Fitur ini juga membuat penilaian kinerja pada tim maupun direct report.
Penilaian dilakukan secara lebih transparan, terstruktur, serta bisa dilakukan semua tim kerja di berbagai level.
Performance Review Management
HR dapat mengelola proses performance review dengan mudah.
°Brix POS memiliki berbagai template yang bisa dipakai menyesuaikan kebutuhan.
Nantinya, baik HR dan manajer juga akan mendapatkan laporan penilaian yang komprehensif di setiap periode penilaian kinerja.
9 Box Matrix
Kepemimpinan di sebuah perusahaan merupakan sesuatu yang harus dikelola.
Perusahaan harus mencari pemimpin-pemimpin baru untuk menjadi penerus yang dapat memajukan perusahaan.
Dengan fitur 9 Box Matrix di aplikasi °Brix POS, saat penilaian kinerja Anda bisa melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk mengidentifikasi calon pemimpin baru.
Anda dapat memetakan kinerja tim kerja berpotensi dan dapat mengetahui bagaimana potensi mereka di masa depan.
KPI Management
Setiap divisi di perusahaan pastinya memiliki KPI-nya masing-masing.
Dengan fitur KPI Management, masing-masing divisi dapat mengelola KPI mereka untuk memastikan tujuan bisnis perusahaan dapat tercapai.
Berikut adalah beberapa fitur pendukungnya.
Set Company/Team Goal
Fitur ini memungkinkan Anda untuk mendokumentasikan tujuan organisasi perusahaan dengan lebih mudah.
Sehingga Anda dapat memberikan arahan yang jelas pada seluruh tim kerja di perusahaan.
Create and Assign Task to Employee
Lewat fitur pendukung ini, Anda dapat membuat tugas yang mendukung tujuan perusahaan atau tim dan bisa distribusikan dengan mudah kepada tim kerja atau tim terkait yang bertanggung jawab terhadap tugas tersebut.
Monitor Update-an Goal Status
Fitur ini memungkinkan Anda untuk update secara berkala pada setiap tugas yang telah diberikan dan monitor perkembangan prosesnya dengan lebih mudah di satu dashboard.
Calculate Employee Incentive
Anda bisa integrasikan modul manajemen KPI dengan payroll untuk melakukan penghitungan bonus atau kompensasi berdasarkan performa yang dicapai tim kerja.
Pay Employee Bonus & Incentive
Dengan fitur ini, Anda bisa melakukan pembayaran bonus/insentif tim kerja atas performa yang telah dicapai dengan menyesuaikan payroll tim kerja secara otomatis.
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai manajemen penilaian kinerja tim kerja di dalam suatu perusahaan.
Semuanya dapat dilakukan dengan mudah apabila Anda memiliki target yang jelas terkait masa depan perusahaan.
Ditambah lagi, dengan tools seperti °Brix POS, HR dapat mengelola manajemen performa tim kerja dengan mudah dan perkembangan tim kerja dapat tercatat dengan rapi di tiap periode.
Tertarik menggunakan °Brix POS untuk mengelola penilaian kinerja di perusahaan Anda? Jangan lupa untuk konsultasikan permasalahan HR lainnya pada tim sales kami.